Tidak diragukan lagi, banyak dari masyarakat kita yang terampil dalam memproduksi produk bernilai jual cukup tinggi. Kreativitas mereka dalam menciptakan sebuah produk dari bahan baku yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai tinggi patut diacungi jempol. Namun mengapa tidak sedikit usaha-usaha semacam ini yang dari awal pendiriannya hingga sekarang tidak tumbuh dan berkembang, dan bahkan banyak pula yang gulung tikar?
Dalam kenyataannya dunia entrepreneur tidak hanya membutuhkan Hard Skill. Dunia entrepreneur perlu disikapi dengan Hard Skill dan Soft Skill yang memadai. Kita tidak bisa hanya mengandalkan Hard Skill untuk maju di dunia entrepreneur tanpa mengasah Soft Skill kita.
Tidak sedikit dari pemilik usaha di luar sana yang menjalankan usahanya hanya berorientasi pada memenuhi pesanan konsumen, menjual, serta memperoleh keuntungan. Mereka tidak berpikir untuk mengembangkan pasar atau manajemen lebih luas, namun hanya berpikir ke arah produksi. Sebagai contoh kecilnya adalah sikap tidak disiplin memisahkan uang perusahaan/bisnis dengan uang rumah tangga/pribadi, sehingga kegiatan pengumpulan modal untuk mengadakan ekspansi (pengembangan) usaha tidak dilakukan. Padahal dari hari ke hari kebutuhan pasar yang harus dipenuhi semakin kompleks dan berkembang, pesaing dari dalam maupun luar negeri semakin bertambah sehingga perlu diadakan pengembangan usaha dari waktu ke waktu.
Hal ini sudah menjadi masalah klasik UKM (tidak dibaca: Usaha Kecil Kurang Meyakinkan!) di negeri kita. Sering kita temui UKM yang memiliki pangsa pasar yang prospektif namun memiliki masalah klasik yang selalu terulang dari waktu ke waktu dan terlindas oleh persaingan bisnis yang semakin kompleks (hyper competitive). Mereka yang seperti ini bukanlah seorang entrepreneur, tetapi hanyalah seorang pengusaha/seseorang yang memiliki usaha.
Maka dari itu, untuk menjadi seorang entrepreneur yang tangguh dalam menghadapi berbagi rintangan dan tuntutan dalam dunia usaha tidak cukup hanya berbekal keterampilan dan pengetahuan saja, tetapi harus di tambah dengan masalah mental, khususnya jiwa yang dapat menciptakan nilai tambah bagi diri dan usaha kita.
-Salam Entrepreneur-
2 comments:
UKM selalu eksis menghadapi krisis, tapi untuk menghadapi ACFTA kira2 survive ga yah?? ^mikir^
wah kalo itu seh belum ada kepastiannya ya mas krn tempo pelaksanaan ACFTA blm lama n masih byk yg mau ditinjau kmbali oleh pmrntah (BTW dr dulu ditinjau mulu n blm kelar2). Ni jg trgntung pmrntah n UKM itu sndiri dlm mmprsiapkan diri. Ide bagus nih utk postingan slanjutnya. Thx atas komentarnya ya. Silakan sering2 brkunjung...
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Post a Comment
Saya sangat senang bila Anda berkenan memberikan komentar setelah membaca artikel ini